Skip to main content

Galau is Love



In 30days Remining....seluruh bagian artikel ini sedikit galau
(peringatan! para pembenci love story dilarang membaca!!!) 
Semua masih sesuai dengan rule dan plan.  Sama dengan apa yang saya prediksikan. 3 bulan dari 20 May’13 dan akan berakhir 20 Agustus 2013.  Freedom, dream, new plan, new project, back to my old idealism. I will get all of those things.  Menghabiskan sisa waktu dengan semena-mena, dengan rasa damai tanpa tanggung jawab penuh, menikmati tiap detik hari-hari terakhir dengan penuh kemenangan,  dan bisa dikatakan (tanpa saya sadari) sedikit kesombongan. 
And 30days reminings.....What kind of this feeling? Tiba-tiba saya merasa kalah.  Sebuah perasaan yang tidak ada dalam prediksi. Kehilangan yang meraung-raung. Rasa sendiri... paranoid....meski berat tapi bisa dibilang....galau....
Kau tau, mengetahui kapan harus berakhir itu lebih menyakitkan ketimbang kau harus kehilangan secara mendadak.  Begitulah, saya harus melalui setiap detiknya dengan penuh kekhawatiran. Ternyata kecemasan itu lebih cerdik dari kesombongan yang selama ini saya angkuh-angkuhkan.  Dan yang paling menyakitkan adalah, 
(Inhale...) Saya......mengakui....saya berusaha menyadari selama beberapa hari dan saya berhasil menerima tanpa melawan lagi,bahwa saya.......(exhale...)....(again inhale....).....Jatuh....Cinta....fiuh!!!
Hmmmm..arrrrgh...sssshh....Finally I knew what is this, this feeling. Smiling everyday, fast beating, unfocus,happy...and happy... people called it “Love” , It is “Love” to someone there. Someone who I don’t know better, maybe so does he. U know I never feel this again in last 10 years...OMG I said 10 years. Padalah selama ini juga deket dengan beberapa nama. Tapi tidak segila ini! 
Apa Allah sedang menguji kesombongan saya? Menghadirkan rasa yang belum bisa saya kontrol kepada seseorang di sana , yang setelah 30-40 hari kedepan akan saya tinggal? Itu yang dinamakan sakit!  Kekalahan yang tak pernah saya prediksi dan tak bisa saya ambil kendali.  
Tapi rasa cinta bukan alasan untuk penundaan. Saya harus tetap pergi, tapi tidak dengan kemenangan, tapi pergi dengan hati yang patah. Oleh karenanya setiap detik menjadi berarti, bahkan berlipat-lipat. Yang terbayang adalah, mungkin saya tidak akan lagi melihat orang itu, melihat kilasan senyumnya, mendengarkan musik yang sama, dan menatap langit yang sama. 
Mau protes!? Sudah saya lakukan berulang-ulang.  Tapi....saya sadar menerima dengan ikhlas itu lebih baik.  Rasa ini ada atas kehendak-Nya, bukan hanya ulah saya ataupun dia.  Entah apa rencana Tuhan, saya tak berani berharap banyak, hanya, saya ingin semua baik-baik saja. 
Katanya menulis itu harus jujur dan ikhlas, saya merasa tak pernah sejujur ini.  Menyibak hati, berharap semua membaik setelahnya.  Setidaknya mungkin akan ada orang yang membacanya, dan saya tidak perlu merasa sendiri, bertarung dengan rasa ini sendiri.
OMG...! ternyata benar cinta membuatmu “lebay”, merubah berita menjadi puisi. Hm...gimana ya saya harus mengungkapkannya? Tapi untuk saat- saat ini saya hanya bisa bergairah dengan lagu-lagu cinta.  Menerima dengan lapang dada kehadiran “galau” dan “lebay”. Membunuh keangkuhan untuknya.
Whatever! Setidaknya saya harus menyelesaikan project saya kedepan dalam 30 hari.
Hi love, I ll fine with you in my heart. Don’t move! Everything will be ok..It’s okey...key....

Comments

Popular posts from this blog

Jamu Sebagai Warisan Budaya dan Sahabat Perlindungan Keluarga

Jamu gendongan (dok.pri) Siapa sangka presiden sekelas Joko Widodo ternyata secara konsisten minum jamu!   Hal ini beliau ungkapkan kepada salah satu redaktur koran Suara Merdeka Semarang pada sebuah kunjungan di tahun 2019 silam. “Saya memang sudah 17 tahun ini saya minum rutin pagi itu jamu, jamu. Berkali-kali sudah saya sampaikan membuat sendiri, temulawak 80 persen, jahenya 20 persen setiap pagi hanya pagi buat sendiri dan perut belum terisi sudah minum itu,” kata Jokowi dikutip dari setkab.go.id Kabar ini memperkokoh posisi jamu sebagai minuman herbal yang bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.  Siapa yang tidak bangga coba,  bahwa ternyata minuman yang rutin saya konsumsi ini juga dikonsumsi oleh seorang Presiden?! Langganan jamu gendongan (dok.pri) Cerita Awal Saya Rutin Minum Jamu Di daerah tempat tinggal saya ada ibu-ibu paruh baya penjual jamu gendongan. Awal saya mengenal beliau adalah ketika tetangga sebelah rumah rutin mengonsumsi jamu kunyit asem miliknya. Karena seri

China Diserang Pneumonia, Indonesia Tak Perlu Panik!

Unsplash.com/Diana Polekhina Pasca membaik dari Covid 19, publik kembali dikhawatirkan dengan berita munculnya wabah baru Pneumonia. Entah kebetulan atau bukan tapi wabah ini lagi-lagi datang dari negara tempat bermulanya Covid 19 yaitu China. Kasus pneumonia ini pertama dilaporkan pada 13 november 2023 lalu. Global times menyebut rumah sakit anak di China sudah kewalahan menerima pasien yang berjumlah rata-rata mencapai 9378 setiap harinya. WHO sendiri mengaku memantau mengenai peningkatan pneumonia yang sedang terjadi di China.  Prof Francois Balloux dari University College London menyebut adanya istilah hutang imunitas. Lockdown yang terjadi ketika covid 19 memicu fenomena keluarnya gelombang infeksi pernapasan. China sendiri diketahui melakukan lockdown lebih lama dibanding dengan negara-negara lain sehingga potensi terpaparnya akan lebih besar. Menanggapi fenomena yang tejadi di negaranya, Mi Feng selaku Komini Kesehatan Nasional menyampaikan bahwa pihaknya telah mengupayakan bebe

Bahaya Social Engineering (Soceng), Tabungan Miliaran Bisa Hilang dalam Satu Kedipan!

  Bagaimana rasanya jika tabungan miliaran, hasil jerih payah selama bertahun-tahun hilang dalam sekejap? Panik dan nyesek , bukan? Inilah yang dirasakan oleh Silvia Yap, seorang pengusaha aksesori yang tinggal di daerah Malang, Jawa Timur tahun 2023 lalu. Saldo miliknya senilai 1,4 miliar raib setelah ia menge- klik sebuah link file berdalih undangan pernikahan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp. Kata “Undangan Pernikahan” berhasil mengecoh perempuan malang berusia 56 tahun tersebut. Secara psikoligis, Silvia Yap menganggap wajar kiranya jika ia menerima pesan baru berisi undangan pernikahan dengan di sertai link layaknya undangan digital pada umumnya. Tak hanya Silvia Yap, kita pun akan cenderung tak menaruh curiga meski pun nomor yang muncul baru dan belum tersimpan. Kita akan berpikir mungkin saja itu dari seorang kawan yang lama tak bersua atau sudah lost contact . Tak disangka pikiran baik yang kita bangun justru menimbulkan malapetaka. File apk yang dibuka Sil