![]() |
komunitas Bloggercrony |
“Aku mau hidup 1000 tahun lagi”! Saya kembali teringat pernah mengutip puisi Chairil Anwar itu pada 8 Juli 2012 lalu sebagai sebuah alasan mengapa saya menulis.
Alasan itu mulai lahir ketika saya sadar bahwa setiap dari yang hidup suatu saat akan mati. Jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang maka bagi saya manusia mati harus meninggalkan jejak tulisan agar bisa terus hidup hingga 100 bahkan 1000 tahun lamanya.
Chairil Anwar berpulang pada 28 April 1949 tapi hingga kini buah karyanya masih bertebaran di mana-mana, di bangku-bangku sekolah, di ruang-ruang diskusi sastra dan bahkan di stasiun Yeouido dan Stasiun Gangnam di Korea Selatan seperti yang diberitakan media baru-baru ini.
Saya ingin seperti Chairil yang terus hidup melalui karya-karyanya. Saya juga tidak ingin hidup seperti hewan ternak seperti yang disebutkan oleh Yusi Avianto Pareanom dalam novelnya yang berjudul, “Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi,”.
“Menulislah agar hidupmu tak seperti hewan ternak, sekadar makan dan minum sebelum disembelih,” kata Loki Tua, salah satu karakter novel tersebut.
Pendek kata saya ingin tetap menulis untuk menghasilkan karya yang bisa berguna, bermanfaat dan bisa dinikmati meski kelak saya telah tiada. Komitmen ini membuat saya lebih keras kepada diri sendiri soal menulis. Di sisi lain, jika terus saya lakukan maka akan menimbulkan suatu kelegaan, bahwa hidup yang selama ini saya jalani tidaklah sia-sia.
Tidak terdeteksi kapan pertama kalinya saya menulis, mungkin cerita pendek yang saya buat ketika kelas 3 SD, atau setelahnya. Kala itu harapan saya tidak muluk-muluk, saya menulis karena saya suka dan ingin berbagi cerita.
Semasa berkuliah saya juga sempat menulis di LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) kampus. Kami membuat buletin mingguan, tabloid dan majalah. Kami mengkritisi berbagai kebijakan baik pemerintah maupun kebijakan kampus kami sendiri.
Tulisan pers kampus kala itu cukup memberikan dampak. Beberapa kebijakan diubah dan beberapa kesalahan diperbaiki. Saat itulah saya menemukan alasan lain untuk menulis yaitu membawa perubahan.
Ternyata dari apa yang kita tulis bisa memberikan dampak serta perubahan untuk sekitar. Ternyata se-powerfull itu sebuah tulisan. Saya pun jadi semakin excited untuk menulis. Sayangnya di tahun-tahun itu keberadaan blog belum sepopuler seperti sekarang. Media untuk menulis pun masih terbatas. Barulah di tahun 2012 saya mulai mengenal dan menulis blog baik yang sifatnya pribadi maupun yang berbentuk platform.
Menulis di blog pribadi berbeda dengan pers, isinya lebih personal dan kalaupun harus mengkritisi suatu kebijakan maka sifatnya personal. Mulanya saya hanya ingin terus menulis dan menuangkan apa yang ada di kepala tapi ternyata lama-lama tulisan-tulisan itu dengan sendirinya memberikan saya penghasilan lewat proyek kolaborasi dengan brand. Memang tidak sebesar kalau bekerja di kantoran tapi cukup membuat saya bahagia.
Saat itulah saya menemukan alasan lain menulis blog yaitu menambah penghasilan. Sebenarnya saya tidak terlalu aktif ngeblog jika dibanding dengan teman-teman blogger yang lain, saya menulis sesekali kalau ada jeda waktu bekerja atau memang sedang ada ide yang ingin dituangkan. Akibatnya perkembangan blog saya pun tergolong lambat, hanya sebatas coretan isi kepala dan beberapa keresahan yang selama itu saya rasakan.
Tak ada prestasi maupun kemenangan yang saya raih dalam 10 tahun ngeblog yang ada adalah rasa puas karena bisa merepresentasikan buah pikiran, menyampaikan cerita-cerita positif dan sesekali mengkritisi berbagai kebijakan maupun kondisi sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Syukur-syukur jika buah pikiran saya bisa jadi bahan pertimbangan pemerintah ketika mengambil sebuah kebijakan. Rasa-rasanya itu sudah cukup.
Bisa dibilang saya baru mulai intens untuk ngeblog itu di 1 tahun belakangan. Saya mulai menata kembali blog yang sudah lama bersawang. Saya juga mulai bergabung dengan beberapa komunitas seperti salah satunya Komunitas Bloggercrony Indonesia (BCC). Ada hal yang beberapa tahun belakangan saya pelajari, bahwa komunitas punya peran penting bagi seorang blogger.
Komunitas adalah wadah yang bisa dipakai untuk belajar, meningkatkan kemampuan, menjalin relasi, hingga jembatan kerjasama baik yang sifatnya sosial maupun bisnis. Pendek kata, melalui komunitas, jalan yang harus ditempuh para blogger bisa menjadi lebih mudah dan ringan.
Saya menyadari hal itu meski sedikit terlambat. Bukan sedikit, tapi memang terlambat. Dari belasan tahun ngeblog saya baru mengenal Komunitas Blogger Indonesia di beberapa tahun belakangan. Ada rasa kecewa ketika mengatakannya. Sebuah penyesalan mengapa tidak dari dulu-dulu saya mengakrabkan diri dengan teman-teman komunitas.
Tak mau menyesal lebih jauh akhirnya saya pun merajinkan diri ikut berbagai kegiatan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Komunitas Bloggercrony (BCC). Ada beberapa program di BCC di antaranya : BloggerHangout, BloggerView, BloggerPreneur dan BloggerCare.
BloggerHangout sendiri merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara rutin setiap bulan. Sebuah ajang kopdar dari para member untuk upgrade kemampuan terkait blogging. Sejak bergabung tahun 2024 lalu, saya sendiri sudah mengikuti Blogger Hangout sebanyak 4 kali.
Selain BloggerHangout ada juga kegiatan rutin tahunan bernama BloggerDay. Event ini diselenggarakan setahun sekali dan biasanya waktunya berdekatan dengan ulang tahun Bloggercrony Community tanggal 24 Februari. Saya sendiri baru 2 kali mengikuti BloggerDay, tahun 2024 lalu dan yang baru-baru ini terselenggara di Parung, Bogor.
Sedih rasanya ketika pertama kali mendengar bahwa BloggerDay di awal tahun 2025 ini adalah last annual. Kabar ini juga sempat mengguncang seluruh teman-teman BCC yang lain. Untuk saya pribadi tentu kecewa, baru ikut satu kali tapi sudah bertemu last annual.
Meski sebenarnya di tanggal tersebut saya ada acara akhirnya saya batalkan demi bisa mengikuti last annual-nya BloggerDay. Ternyata oh ternyata, last annual yang dimaksud adalah bahwa BloggerDay tetap diselenggarakan tapi tidak lagi secara tahunan.
Ya iyalah ya, sesuai namanya “last annual”, mungkin karena rasa sedih lebih dulu menguasai, logika kita semua jadi terabaikan. Setelah 2025, perayaan BloggerDay akan kembali diselenggarakan di 2028 nanti kok. Good news, everyone!
Serba Serbi BloggerDay 2025
Pagi 22 febuari 2025, pesan yang dikirim ke Whatsapp Peserta BloggerDay oleh Pak Bambang membuat saya panik. Bagaimana tidak, waktu masih menunjukkan pukul 8.42 WIB tapi beliau sudah berada di lokasi. Kalau menurut jadwal seharusnya para peserta baru berkumpul pukul 11.00 untuk daftar ulang. Waduh.
Saya pun akhirnya bergegas menuju ke titik lokasi dengan diantar suami menggunakan sepeda motor. GPS kami arahkan ke sebuah Yayasan sosial di kabupaten Bogor bernama Yayasan Indah Berbagi (YIB). Di sanalah BloggerDay 2025 akan diselenggarakan.
Butuh sekitar 1 jam dari rumah menuju ke titik lokasi. Jalan yang kami lalui semakin lama semakin rimbun, banyak pepohonan di kanan kiri. Daerah Parung memang dikenal masih asri dibanding tempat tinggal saya di Depok, wajar jika udaranya masih sejuk dan masih banyak ditemukan pepohonan.
Kantor YIB ada di tengah perkampungan. Plang bertuliskan nama yayasan lengkap dengan profil dan visi misi berdiri kokoh di depan office seolah memudahkan kami dalam melakukan pencarian.
“Ini benar Yayasan Indah Berbagi, Pak?” tanya saya kepada penjaga dan disambut anggukan oleh si Bapak.
Si Bapak pun memandu saya untuk menuju ke lokasi yang letaknya sedikit menjorok ke dalam. Bermacam tanaman tertata rapi di jalanan yang saya lalui seolah menyapa setiap pengunjung yang datang. Tak berselang lama, akhirnya saya bertemu dengan gedung putih 2 lantai dengan anak tangga yang berada di luar.
Saya menaiki anak tangga itu untuk menuju ke lantai 2. Di dalam ruangan suasana masih hening, beberapa pengurus BCC terlihat sibuk menyiapkan banyak hal. Belum ada tanda-tanda peserta yang hadir di sana.
Pak Bambang yang tadi pagi membuat panik grup menyambut dan menggiring saya untuk rehat. Belakangan saya tahu kalau ternyata beliau adalah volunteer jadi datang lebih awal. Haduh Pak Pak, bikin panik aja!
Semakin siang temen-temen blogger pun mulai berdatangan. Kami sempat ngobrol sembari menunggu acara dimulai. Iseng-iseng saya membuat video bersama teman-teman tentang alasan mereka masih ngeblog sampai dengan sekarang.
Kebanyakan adalah karena mereka memang suka menulis, yang dulunya di diary jadi beralih ke blog. Ada juga yang ngeblog karena kebutuhan akan pekerjaan, menambah pendapatan, sarana mengekspresikan diri, pengalihan kegiatan dari aktivitas rumahan hingga ingin menorehkan jejak digital untuk anaknya kelak.
“Biar anak-anak bisa baca, apa sih yang pernah dilakuin sama ibunya,” kata Mbak Hiquds, salah satu blogger yang masih aktif menulis hingga sekarang.
Bagi saya itu salah satu jawaban keren. Andai suatu saat punya anak, saya pun ingin meninggalkan banyak jejak tulisan agar kelak mereka membacanya dan tau apa saja yang ibunya lakukan dan pikirkan di masa lalu.
Apa yang teman-teman sampaikan selaras dengan tema BloggerDay “Meneguhkan AKAR (Aktif, Kreatif, Adaptif, Relevan), Mengukir Jejak Digital.” Melalui BloggerDay diharapkan teman-teman blogger dapat menguatkan kembali komitmen terhadap nilai nilai otentik yang mendasari mereka masuk ke dunia blogging. Melalui BloggerDay pula diharapkan para blogger bisa mendapatkan ruang untuk meningkatkan keterampilan, menambah wawasan serta memperbanyak relasi dengan berbagai pihak.
Kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa di tengah perubahan dunia yang semakin cepat peran blogger masih tetap relevan terutama dalam menghadirkan tulisan yang jujur, otentik, humanis yang didasarkan pada pengalaman secara personal.
“Sepuluh tahun lalu kita berkumpul bersama di Bloggercrony karena hobi menulis di platform blog. di BloggerDay 2025, kami coba mengingatkan kembali agar kita tetap bisa menjaga akar semangat kita menulis seperti 10 tahun lalu,” ujar Satto Raji, ketua BloggerDay 2025.
Setelah makan siang dan salat dhuhur, acara pun dimulai dengan dipandu oleh MC Kak Febria Silaen dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan seperti sambutan ketua Bloggerday Kak Satto Raji serta Direktur Eksekutif BCC Kak Fawwaz Ibrahim. Ada juga welcome speech sekaligus pengenalan YIB oleh Ketua Yayasan Indah Berbagi Bpk Ade Subagyo.
![]() |
Dari sebelah kiri Fawwaz Ibrahim, Satto Raji, Ade Subagyo, Harry Wahyudi |
Acara semakin intens ketika founder Komunitas Bloggercrony Indonesia, kak Wardah Fajri mulai sharing serta update berbagai info mengenai komunitas BCC meliputi struktur organisasi hingga peralihan jabatan pengurus yang dilanjutkan dengan selebrasi potong kue dan doa bersama.
![]() |
sesi potong kue dan doa bersama |
Menginjak pukul 14.00 acara pun beranjak lebih meriah dengan kehadiran Koh Harry Wahyudi, S.Kom, C.NLP selaku pembina Youth Skill Foundation yang membahas mengenai “Jalan Kreatif dengan Mengenal Diri.” Di sini peserta diajak untuk lebih mengenal dan mencintai diri sendiri dengan cara yang menyenangkan.
Diskusi berjalan dengan lancar karena penjelasan dari Koh Harry sangat mudah dipahami dan disampaikan dengan cara yang menyenangkan.
![]() |
Koh Harry Wahyudi, pembina Youth Skill Foundation |
Peserta semakin berantusias ketika memasuki sesi pembagian hadiah. Ada lucky draw, penyematan Most Wanted Blog Awards 2025, pengumuman hadiah coaching Canva dan grafologi serta pemenang peserta in time, on time serta games-games menarik lain.
Banyak hadiah bertebaran dalam acara BloggerDay. Semua itu tak luput dari dukungan para Bloggerpreneur seperti di antaranya :
- Zindo Mart toko aneka kurma, madu dan oleh-oleh haji dan umroh,
- Bukufaridapane koleksi novel berbagai genre,
- Milla Vanilla Hand Made Product, spray deodoran tawas kalium,
- Kamiya Project, produk dekorasi dinding, tote bag, tumbler, gelas dan pernik-pernik menarik
Pukul 16.45 acara inti bisa dibilang telah selesai. Peserta diarahkan untuk berpindah ke Saung Kampung Sawah yang letaknya sekitar 140 meter dari kantor Yayasan Indah Berbagi. Di Saung itulah kami akan menamatkan malam, saling mengakrabkan diri sembari menggali ilmu dari para mentor yang sudah jauh-jauh hadir.
Saya sendiri sempat kaget ada tempat saung seunik itu di daerah Parung. Bangunanya terbuat dari bambu alam yang berdiri di atas kolam dan bernuansa pedesaan. Gemericik air, polah tingkah ikan-ikan hingga suara soang memberikan kesan tentram bagi para pengunjungnya.
![]() |
Suasana di saung Kampung Sawah |
Hari itu Saung Kampung Sawah dikondisikan untuk menyambut kami. Teman sekamar telah dibagi. Saya menempati saung bagian atas bersama 3 rekan lain. Saung yang kami tempati cukup luas sehingga kami leluasa melakukan aktivitas di dalamnya.
Malam di Saung Kampung Sawah
Ketika malam, lampu-lampu di area saung menambah kesan hangat pada tempat ini. Warna jingga langit beradu dengan temaram lampu yang menerangi bambu-bambu membuat suasana semakin syahdu. Kami menggunakan waktu istirahat untuk banyak hal, salat, mandi, bercengkerama, mengakrabkan satu sama lain serta mengambil footage hingga tiba waktu untuk makan malam.
![]() |
suasana malam di kampung sawah |
Harus saya akui, makanan dari Saung Kampung Sawah tidak ada yang gagal. Semua enak dan pas dilidah. Saya yakin teman-teman blogger sependapat soal ini.
Dalam kondisi perut kenyang, kami lanjutkan aktivitas dengan sharing BloggerView bersama YIB dengan tema “Pengenalan YIB dan Peluang Fundraising” yang diisi oleh Bpk Whinda Heryawan selaku Pengawas Yayasan Indah Berbagi.
Keberuntungan datang bagi mereka para penanya terbaik karena mendapat buku puisi Ublik karya Moh. Suharsono yang juga salah satu anggota aktif dari BCC.
Pukul 20.00 seluruh peserta menepati sesi counseling, coaching dan mentoring masing-masing. Ada 3 kelompok yaitu Graphology bersama Diana Balienda, coaching Canva bersama Tripel C (Canva Creative Class) Kak Tuty Queen dan Moh. Suharsono serta bincang hangat bersama pengurus BCC bersama Pembina Youth Skill Foundation, Harry Wahyudi S.Kom.
Pembagian kelompok untuk para peserta sebelumnya sudah melalui tahap undian dan saya kebagian ke kelompok 3 yaitu bincang hangat bersama pengurus BCC dan Koh Harry. Acara berlangsung hangat dan akrab, kami mendapat pendalaman materi dari apa yang sudah disampaikan pada siang sebelumnya.
Selepas acara kami sempat membunuh waktu di Warkop Boy yang letaknya di seberang Saung Kampung Sawah. Warkop ini juga merupakan salah satu unit usaha mandiri dari YIB. Jika dibandingkan dengan Saung Kampung Sawah, Warkop ini berkonsep lebih kekinian. Ada live music setiap malam minggu dan menunya pun lebih kekinian seperti contohnya cireng, rotibakar, mie rebus, dimsum dan aneka macam perkopian.
![]() |
Warkop Boy tampak depan |
Kami juga melepas penat dengan menyanyikan lagu-lagu lawas hingga yang populer di jaman now. Mohon maaf jika ada warga sekitar yang keracunan suara sumbang kami ketika menyanyi ya :(
Sekitar tengah malam kami kembali ke saung masing-masing dan menyerahkan kesadaran ke alam mimpi. Kami sdar, esok harus bangun pagi untuk meneruskan aktivitas kembali.
Minggu Pagi Penuh Gizi
Pagi di Saung Kampung Sawah terasa lebih syahdu, suara jangkrik, gemericik air dan soang masih saja setia menemani para penghuni saung. Musholla penuh lalu lalang orang yang ingin bergantian salat subuh.
Saya memilih salat di Saung agar lebih praktis. Setelahnya saya mengambil sebuah keputusan berat yaitu mandi di pagi buta, sebelum orang-orang terbangun dan antrian menjadi panjang.
Hari masih cukup pagi tapi sarapan kami sudah tersedia di gazebo tengah. Semua sesuai pesanan sebelumnya, ada mie nyemek, dimsum hingga roti bakar. Saya yang sudah memilih roti bakar tiba-tiba saja tergiur dengan mie nyemek milik teman-teman. Akhirnya saya pun memesan mie nyemek juga. He, dasar.
Kenyang sarapan kami berkumpul di gazebo untuk belajar membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Seorang pria dari YIB menyambut kami sekaligus menjadi mentor praktik pagi itu. Saya yakin teman-teman sudah pernah mendengar mengenai minyak jelantah yang bisa diubah menjadi lilin aromaterapi tapi belum pernah mempraktikkannya, sama halnya dengan saya.
Teman-teman sendiri antusias dengan penjelasan dari si Masnya, mereka mendekatkan diri, mencoba secara langsung dan menanyakan beberapa hal seperti apakah crayon bisa diganti dengan benda lain atau apakah parfum juga bisa diganti? Kurang dari sejam, lilin-lilin dengan warna terang telah berderet dan mengeras di meja praktik. Kami mengambil jatah lilin kami masing-masing.
![]() |
praktik membuat lilin dari minyak jelantah |
Setelah menamatkan project membuat lilin, acara BloggerDay pun resmi ditutup. Setelah sesi foto bersama beberapa kawan blogger ada yang memutuskan untuk pulang tapi ada juga yang memilih stay, berkeliling untuk melihat kegiatan dan aktivitas minggu pagi di Yayasan Indah Berbagi.
Lebih Dekat Yayasan Indah Berbagi
Seluruh anggota BCC banyak-banyak berterima kasih untuk Yayasan Indah Berbagi yang berperan sebagai official partner terselenggaranya BloggerDay 2025 ini. Selain menyediakan tempat YIB juga menyediakan akomodasi berupa makanan minuman serta penginapan.
Yayasan Indah Berbagi adalah lembaga non profit yang mempunyai misi menjadi yayasan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Salah satu konsern dari Yayasan Indah yaitu memberdayakan masyarakat pedesaan melalui program-program di bidang keagamaan, ekonomi, sosial dan budaya, pendidikan dan lingkungan.
Selain program sosial, YIB juga mengupayakan kemandirian ekonomi melalui beberapa unit usaha yang dikelola oleh para relawan. Keuntungan yang didapat dari unit usaha ini nantinya akan digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan dan program sosial dari YIB.
Salah satu unit usaha YIB yang mendukung kegiatan BloggerDay 2025 adalah Saung Kampung Sawah dan Warkop Boy. Selain menyediakan berbagai menu makanan dan minuman, Saung Kampung Sawah juga menyediakan fasilitas menginap dan meeting room baik yang bernuansa pedesaan maupun ruangan berpendingin dengan fasilitas meeting room yang sudah dilengkapi dengan wifi.
Program-program yang sudah dijalankan oleh YIB contohnya adalah program sedekah beberapa contohnya seperti sedekah sumur (yang hingga kini sudah mencapai 87 sumur), sedekah anak yatim, program donasi sedekah sejuta Al Qur’an, Iqra’ dan beras hingga berbagi nasi kotak bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dalam bidang pendidikan YIB juga mengadakan berbagai pembelajaran untuk masyarakat sekitar di antaranya ; pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas A dan B, pembelajaran public speaking dan program edukasi minggu cerdas yang rutin diadakan setiap minggu pagi. Ada sekitar 100 anak mulai dari TK hingga SMA yang berantusias mengikuti kegiatan minggu cerdas ini.
![]() |
kegiatan Minggu Cerdas yang diadakan rutin setiap minggu pagi |
Dalam bidang kesehatan, YIB juga melakukan program pendampingan dalam program posyandu yang bertujuan mendukung kesehatan ibu dan anak di desa terkait dan ada juga kegiatan senam jantung sehat bersama masyarakat sekitar.
Selain program-program sosial, YIB juga punya program fokus terhadap isu lingkungan di antaranya membuat kebun galon, sebuah kebun ramah lingkungan yang dibangun dari galon bekas. Kebun ini terletak tak jauh dari kantor utama YIB. Tempatnya penuh warna warni dan mudah menarik perhatian siapapun yang melewatinya.
![]() |
Kebun Galon bekas Yayasan Indah Berbagi |
Di kebun ini ditanam aneka macam sayuran seperti kangkung, cabai, tomat, sawi dan kawan-kawannya. Sayur-sayur ini nantinya dipanen untuk memenuhi dapur-dapur di unit usaha resto YIB. Kebun galon ini juga menerapkan konsep ramah lingkungan. Selain memanfaatkan galon bekas, kebun ini juga membuat pupuk kompos dari sampah sisa makanan mereka sehari-hari.
Sejak di hari itu saya teringat kembali alasan sedari awal saya menulis. Bahwa saya ingin tetap hidup melalui tulisan-tulisan yang saya buat. Saya ingin menyampaikan cerita-cerita positif yang salah satunya tentang Bloggercrony sebagai komunitas yang tak hanya menjadi wadah dan rumah bagi para blogger tapi juga membantu mereka berdaya dan memperluas jaringan kerjasama.
Saya juga harus menyampaikan cerita bahwa di tengah kondisi dunia yang semakin acuh tak acuh, ada sebuah yayasan yang masih memikirkan tentang nasib manusia lain dan kesehatan bumi yang kita tinggali ini. Mungkin bagi orang lain ini bukan hal besar, tapi bagi saya ini sesuatu yang membahagiakan karena bisa menjadi bagian yang turut menceritakannya melalui tulisan. Yah, kurang lebih seperti itulah cara saya memaknai hidup.
Wah senangnya Mba bisa langsung ikut BloggerDay 2025 offline menikmati langsung acara demi acara yah terlebih lagi bisa berjumpa langsung dengan blogger lainnya untuk menambah relasi serta perpanjang silaturahmi.
ReplyDeletedan salfok dengan reuse galon-galon bekas untuk ditanami sayuran, pemandangan yang indah dan menginspirasi juga buat dicoba di rumah yah
Seperti kata Chairil Anwar: Aku ingin hidup seribu tahun lagi!
ReplyDeleteMenulis membuat penulis tetap hidup walau raganya sudah tiada.
Alhamdulillah ya Mbak Ire bisa join di komunitas blogger keren seperti BCC
Bisa menambah semangat dalam menulis di blog.
Tujuanku rutin menulis di blog awalnya supaya ga lupa mba, dengan semua pengalaman travelingku. Tp lama2 Krn mendapat banyak teman baru, aku jadi makin ketagihan . Apalagi dari SD pun passion ku memang menulis. Makanya aku paling suka pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa inggris, apalagi kalo udh disuruh mengarang 🤣.
ReplyDeleteAku juga join Ama bbrp komunitas blogger termasuk BCC. Harus diakui BCC komunitas yg masih aktif. Seneng sih bergabung di sana. Dan mba Wardah Fajri Ama suaminya itu baiiik banget, pernah ketemu THN lalu. Semoga yaa komunitas bcc ini makin exist dan makin aktif walaupun ketemuannya dibuat tidak lagi setahun sekali
Memang beda ya mbak kalau yang sudah punya passion menulis sejak lama, gaya penulisannya pun nikmat dan mengalir kala dibaca seperti mbak Ire. Aku pun pernah banyak mengalami tahapan perubahan tujuan menulis seperti mbak ire, seperti pernah menulis untuk perubahan juga. Bedanya kalo aku abis bikin tulisan kritik gitu malah pernah drop gegara ditampol sama pak guru, hahaha
ReplyDeleteAku juga penasaran sama komunitas ini sih. Udah lama isi form join tapi sampai skrg gada follow up lebih lanjut.
Lagian ya, menulis bisa mengikat ingatan, baik tentang sebuah memory atau hal yang kita pelajari. Setidaknya, saat kita mulai lupa tinggal baca tulisan saja.
ReplyDeleteSayang banget ya, Blogger Day tidak lagi diadakan secara tahunan. Tapi 3 tahunan. Kayak berasa banget kerinduannya gitu lho. Hehehe....
Salah satu alasan saya tetap menulis karena saya ingin hidup lebih lama lagi melalui tulisan. Berbagi melalui tulisan, mengalirkan asa dan rasa yang tak dapat terungkap melalui lisan. Namun, tetap memperhatikan norma yang berlaku. Semoga apa yang ditulis bermanfaat untuk orang lain.
ReplyDeleteSenangnya bisa bertemu banyak teman blogger ya mbak, vibesnya beda deh pastinya jadi semangat kan ya
seru banget bisa ikutan event Bloggercrony. aku kemarin mau ikutan tapi waktunya nggak pas wkwk.
ReplyDeleteyang aku suka event bloggercronny ini selalu aktif dengan berbagai kegiatan. jadi kita nggak cuma haha hihi kumpul2 aja tapi ada manfaat yang didapat. semoga aja next aku bisa ikutan event offline nya
wuaah Kak ire nyanyi lagu apa toh malam-malam? hihi, penasaran daku jadinya. Tahu kayak gitu daku iringin pakai gitar hehe. Cuma daku ikutan bloggerday ini online, sehingga nggak bisa mengiringi Kak Ire nyanyi, hiaaahhh. Maklum, karena ndak bisa menginap. Mungkin kalau PP, bakalan datang langsung, karena acara bloggerday selalu seru, apalagi ada bloggerhangout juga yang makin nambah lagi wawasan
ReplyDeleteKayaknya kenal cowok tampan rupawan jaket hitam yang lagi buat lilin itu ya, mbak hahaha.
ReplyDeleteDan saya setuju. Saya pun terus menulis agar meninggalkan jejak-jejak manis yang bermanfaat bagi orang lain Mbak. Dan saya bersyukur kemarin. Ikut juga secara offline. Nambah ilmu, tambah pengalaman dan pastinya membuat saya semakin semangat menulis
Saya juga ikut blogger day tapi masih secara online. Seru banget ya kalau bisa ikut datang berkumpul bersama blogger di Saung Kampung Sawah itu. pastinya kita mendapat materi dari narasumber dan sekaligus menikmati suasana saung
ReplyDeleteAmin paling serius dirimu bisa seperti Chairil ya Re.
ReplyDeleteMembaca semua tulisanmu aku yakin apa yang kamu impikan akan terwujud. Dikau memiliki bakat yang luar biasa, bahasamu tergolong lugas dan aku banyak belajar dari tulisanmu. Terima kasih lagi.
Bergabung dalam komunitas memang memberikan dampak baik dan banyak doa yang baik untuk BBC, semoga terus tumbuh dan menjadi wadah berkah bagi setiap blogger yang ikut didalamnya.
pastinya aku juga akan tetep menulis, dari dulu suka baca dan bikin cerpen. Plus tertarik sama dunia jurnalistik, sampe akhirnya wadah blog ini juga bisa aku anggap sebagai sarana jurnalistik versi blogging.
ReplyDeleteAku bangga bisa ketemu sama komunitas BCC ini, program di bloggercrony gak cuman soal blog aja, tapi juga ada misi kemanusiaannya, keren
Keren sekali kak Ire, aku melihat dirimu memang sangat bagus dalam kepenulisan dan storytelling. Selalu ada hal menarik yang ditorehkan lewat tulisan dan sepakat kalau tulisan itu bisa se-powerful kalau yang di kritik mau menerima dan memperbaiki.
ReplyDeleteSemangat terus dalam berkarya, aku yakin banget akan ada masa dimana dirimu memetik banyak hasil baik dari kegiatan hobi menulis. Terpenting sudah membuat jejak berarti yang kelak bisa ditemukan oleh banyak generasi.
BCC itu adalah sebuah komunitas yang keren dan inspiratif. Beruntungnya bisa gabung ke acara anniv secara offline. Suasana kampung sawah nyaman ya dan banyak narasumber expert yang berbagi ilmu bermanfaat. Terima kasih sudah berbagi kisah berfaedah ini, jadi makin terasa berapa bermakna kehadiran BCC untuk para blogger.
Senang sekali ya bisa ikutan acara ini karena selain bermanfaat dan banyak ilmunya acara ini juga bisa mendekatkan kita sebagai para blogger untuk bisa lebih mengenal dan bersilaturahmi dan juga bisa meningkatkan kemampuan dan terpacu untuk menulis blog lagi tetap semangat ya
ReplyDeleteAku suka banget sama filosofi Bloggercrony dalam acara BloggerDay 2025 kali ini.
ReplyDeleteMeneguhkan AKAR.
Memang menjadi blogger itu butuh alasan kuat untuk tetap bisa Aktif, Kreatif, Adaptif, Relevan.
Meskipun begitu, gak melupakan core blogger yakni berkarya dan bersuara melalui tulisan yang menginspirasi karena relevan dengan keadaan saat ini.
Aku termasuk emak-emak yang ngeblog karena pengen punya journal tentang pertumbuhan anak-anak, sayangnya blog2 lama berguguran satu2, sediiih, catatan lama anak2 sebagian ilaaang. Jadi agak kurang bersemangat lagi, takut ilang lagi😟
ReplyDeleteMenarik banget bagaimana pengalaman di BloggerDay ini bukan cuma soal menulis, tapi juga tentang bagaimana komunitas itu memberikan ruang untuk tumbuh bareng, saling belajar, dan tentu aja, membangun jejak digital yang lebih berarti. Setiap orang punya alasan unik kenapa terus menulis, dari sekadar hobi hingga ingin meninggalkan warisan untuk anak cucu. Gak hanya itu, acara ini juga mengingatkan kita bahwa dunia blogging tetap relevan meski zaman terus berubah. Betul-betul menggugah semangat!
ReplyDelete