Radarlangit's doc |
Saya telah menyiapkan banyak waktu untuk membaca tuntas buku ini. Faktanya,
hingga detik ini tak juga selesai. Makin ke halaman ujung, makin enggan
saya meneruskan. Entah karena topik lari yang tak begitu saya suka, atau
mungkin faktor internal dari dalam diri saya sendiri.
Dilema
yang saya hadapi adalah, hasrat ingin menyelesaikan karena buku ini karya
Murakami, yaitu seorang penulis yang begitu saya suka, dan enggan menyelesaikan karena mungkin saya
kurang menikmati topiknya.
Meski
begitu, banyak poin positif yang bisa saya kantongi dari buku ini. Terutama soal
pengaruh lari terhadap kegiatan menulisnya. Pandangan Murakami mengenai menulis
lebih objektif dan real. Menurutnya, setiap orang punya cara sendiri untuk menulis,
cara satu orang belum tentu sesuai bila diterapkan pada orang lain. Itu lebih
fair ketimbang tips-tips cara menulis yang baik –yang kerap berkeliaran.
Biar
bagaimanapun, kesenangannya berlari telah membawa pengaruh positif pada tulisan-tulisannya.
Murakami mampu menarik satu benang merah dari menulis dan lari maraton.
Keduanya mempunya tahap yang serupa, bahkan saling mengisi. Baginya, kegiatan menulis
sangat menguras tenaga dan pikiran, kesiapan dan ketahanan fisik menjadi faktor
penting.
Buku
ini menjadi salah satu rekomendasi Bernard Batubara bagi mereka yang mau belajar menulis.
Meski tahap kepenulisan tidak terdikte secara gamblang dalam buku ini, namun
menurut saya, cara berpikir Murakami mengenai kegiatan menulis akan sedikit membantu penulis-penulis pemula.
Pendek kata, buku
ini mendekatkan saya dengan Murakami secara personal.
Comments
Post a Comment