Skip to main content

Saya Masih Ada


Sumber : Doc. Pribadi


Melihat 2 blog saya yang sepi akan timbul pertanyaan ‘apa saya tengah jenuh menulis?’ atau berniat mengundurkan diri dari dunia literasi? Jawabnya tentu saja ‘TIDAK!’. Saya tidak pernah meninggalkan tulisan barang sedetik pun! Bahkan mimpi itu masih terasa, masih menghantui dikala saya beranjak dan bangun dari tidur samban harinya.


Memang saya tengah sibuk dengan job menulis offline di koran lokal.  Biarpun tidak rutin juga tapi bila dikumpulkan tetaplah lumayan menjawab betapa saya masih benar mencintai dunia ini.  Posting ke blog? Hmm.... saya kurang tahu apakah tulisan yang sudah saya kirim dan cetak offline bisa di posting ke blog atau tidak, tapi agaknya itu menjadi sebuah pertanda kelumpuhan atas kemampuan saya memenuhi blog pribadi. Saat ini saya cenderung menghindarinya.


Saya sadar tidak akan berada di lapangan selamanya. Kelak, akan ada satu waktu di mana saya hanya akan bercumbu dengan imajinasi dan materi yang saat ini tengah saya himpun. Kelak akan tiba suatu masa di mana saya hanya akan fokus dengan pekerjaan rumah dan menulis semata. Saat ini biarkan saya menikmati apa yang ada di hadapan saya. Biarkan saya memuaskan diri akan rasa skeptis ini. Biarkan saya membunuh sisa rasa jenuh atas ketidaksesuaian hati dan pekerjaan lalu.  Biarkan saya membalas dendam atas kekuarangan dan rasa sakit dulu di organisasi. 


Apapun keadaan, saya tetaplah dekat dengan tulisan. Sampai mati pun saya akan tetap dekat dengan tulisan.  Terima kasih.


Love you my dear with all of my heart -> someone who gives me chance to make it easier @petualangcilik.

Comments

Popular posts from this blog

Jamu Sebagai Warisan Budaya dan Sahabat Perlindungan Keluarga

Jamu gendongan (dok.pri) Siapa sangka presiden sekelas Joko Widodo ternyata secara konsisten minum jamu!   Hal ini beliau ungkapkan kepada salah satu redaktur koran Suara Merdeka Semarang pada sebuah kunjungan di tahun 2019 silam. “Saya memang sudah 17 tahun ini saya minum rutin pagi itu jamu, jamu. Berkali-kali sudah saya sampaikan membuat sendiri, temulawak 80 persen, jahenya 20 persen setiap pagi hanya pagi buat sendiri dan perut belum terisi sudah minum itu,” kata Jokowi dikutip dari setkab.go.id Kabar ini memperkokoh posisi jamu sebagai minuman herbal yang bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.  Siapa yang tidak bangga coba,  bahwa ternyata minuman yang rutin saya konsumsi ini juga dikonsumsi oleh seorang Presiden?! Langganan jamu gendongan (dok.pri) Cerita Awal Saya Rutin Minum Jamu Di daerah tempat tinggal saya ada ibu-ibu paruh baya penjual jamu gendongan. Awal saya mengenal beliau adalah ketika tetangga sebelah rumah rutin mengonsumsi jamu kunyit asem miliknya. Karena seri

China Diserang Pneumonia, Indonesia Tak Perlu Panik!

Unsplash.com/Diana Polekhina Pasca membaik dari Covid 19, publik kembali dikhawatirkan dengan berita munculnya wabah baru Pneumonia. Entah kebetulan atau bukan tapi wabah ini lagi-lagi datang dari negara tempat bermulanya Covid 19 yaitu China. Kasus pneumonia ini pertama dilaporkan pada 13 november 2023 lalu. Global times menyebut rumah sakit anak di China sudah kewalahan menerima pasien yang berjumlah rata-rata mencapai 9378 setiap harinya. WHO sendiri mengaku memantau mengenai peningkatan pneumonia yang sedang terjadi di China.  Prof Francois Balloux dari University College London menyebut adanya istilah hutang imunitas. Lockdown yang terjadi ketika covid 19 memicu fenomena keluarnya gelombang infeksi pernapasan. China sendiri diketahui melakukan lockdown lebih lama dibanding dengan negara-negara lain sehingga potensi terpaparnya akan lebih besar. Menanggapi fenomena yang tejadi di negaranya, Mi Feng selaku Komini Kesehatan Nasional menyampaikan bahwa pihaknya telah mengupayakan bebe

Bahaya Social Engineering (Soceng), Tabungan Miliaran Bisa Hilang dalam Satu Kedipan!

  Bagaimana rasanya jika tabungan miliaran, hasil jerih payah selama bertahun-tahun hilang dalam sekejap? Panik dan nyesek , bukan? Inilah yang dirasakan oleh Silvia Yap, seorang pengusaha aksesori yang tinggal di daerah Malang, Jawa Timur tahun 2023 lalu. Saldo miliknya senilai 1,4 miliar raib setelah ia menge- klik sebuah link file berdalih undangan pernikahan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp. Kata “Undangan Pernikahan” berhasil mengecoh perempuan malang berusia 56 tahun tersebut. Secara psikoligis, Silvia Yap menganggap wajar kiranya jika ia menerima pesan baru berisi undangan pernikahan dengan di sertai link layaknya undangan digital pada umumnya. Tak hanya Silvia Yap, kita pun akan cenderung tak menaruh curiga meski pun nomor yang muncul baru dan belum tersimpan. Kita akan berpikir mungkin saja itu dari seorang kawan yang lama tak bersua atau sudah lost contact . Tak disangka pikiran baik yang kita bangun justru menimbulkan malapetaka. File apk yang dibuka Sil