Skip to main content

Salam Sayang untuk Raden Mandasia, si Pencuri Daging Sapi





Doc pribadi








Biasanya sebagai pengantar, ada kalimat nendang yang sengaja dipilih oleh si pemberi ulasan, maka dari itu, saya akan mencantumkan ini sebagai pembuka :

Sesuatu yang sempurna tak punya hasrat lagi mencari
Alasannya, suka aja sih.

Lebih nyaman bilang “Owww..damn!” ketimbang membuat review setelah menyelesaikan Raden Mandasia, si Pencuri Daging Sapi. Buku ini renyah sekali.  Judulnya menggelitik, Karakter-karakter tokohnya membuat wanita tergila-gila. Tergila-gila di sini ibarat Nyai Manggis yang rela memberikan 'kenangan manis' untuk Sungu Lembu. Siapa mereka? Tokoh-tokoh dalam novel ini yang menggugah semangat hidup pembaca. Imajinasinya unik, tidak monoton dan berlimpah ruah. Mas Yusi tidak pelit menebar imajinasi pula twist. Banyak sekali kejutan yang seolah diciptakan untuk memanjakan pembaca.

            Untuk beberapa kalangan memang sedikit vulgar, tapi saya menyantapnya sendiri. Sebagai manusia normal, yang tak perlu diperdebatkan dan tolong jangan ada yang mendebat. Bacaan bacaan telanjang seperti itu adalah penyeimbang kehidupan normal. Ada suatu kelegaan setelah membacanya, seperti sebuah pembelaan bahwa saya manusia normal. Tak bisa dipungkiri, terkadang saya merindukan mengumpat seenak hati di private chat bersama kumpulan perempuan-perempuan gila itu. Tentu bukan bermaksud  mengumpat, melainkan penyedap yang menyenangkan dan tentu tak ada satu hati pun tersakiti.  Itulah mengapa saya suka ketika Sungu Lembu mengumpat “tapir buntung!”.

            Entahlah, apa yang ada di pikiran Mas Yusi ketika menciptakan tokoh loki tua yang melatih kedua anjingnya untuk saling menjilati dubur satu sama lain guna mempertahankan hidup , 2 orang pemuda yang tega meminta seorang kasim untuk merelakan dirinya dikuliti agar mereka dapat memakai kulitnya demi melancarkan penyamaran memasuki Gerbang Agung, penyerbuan kerajaan dengan melemparkan mayat-mayat busuk dari pihak prajurit mereka sendiri dan seorang ibu yang baru menyadari telah menikahi putra kandungnya sendiri setelah melahirkan ke-27 anaknya.

Tak melulu hal aneh, kalian akan menemukan ketrenyuhan ketika 2 orang pemuda yang telah melewati hari, dan petualangan bersama selama beberapa purnama, harus dipisahkan oleh maut. Ini adegan paling mengena buat saya. Dasar wanita! Lalu bagaimana semua itu terkait menjadi satu jalan cerita? Apa sekarang anda tengah gregetan dan ingin segera membeli bukunya?

Menceritakan detail cerita kepada kalian yang baru akan mulai membaca itu jahat, jadi biarlah misteri cerita Raden Mandasia terungkap dari lembar demi lembar halaman yang kalian biak. Rasakan setiap hentakan sambil berguling di kasur, buang hajat, atau malam mingguan bersama pacar.

Novel-novel penuh gairah hidup dan tidak membosankan merupakan konsumsi paling sedap yang sayang untuk dilewatkan. Dengan ini saya menempatkan Karya Mas Yusi ke dalam list wajib beli dan wajib baca, bagi saya pribadi.  Jadi, ini bisa dibilang juga salah satu amunisi yang akan mengembalikan lagi semangat menulis, atau justru malah melemahkan, karena setelahnya sadar, betapa ceteknya ide-ide yang selama ini saya kumpulkan.

Jadi tunggu apalagi? Cepatlah beli! Lalu katakan kepada teman di sebelahmu,

“Menulislah, agar hidupmu tak seperti hewan ternak, sekadar makan dan tidur sebelum disembelih.” -loki tua

Comments

Popular posts from this blog

Jamu Sebagai Warisan Budaya dan Sahabat Perlindungan Keluarga

Jamu gendongan (dok.pri) Siapa sangka presiden sekelas Joko Widodo ternyata secara konsisten minum jamu!   Hal ini beliau ungkapkan kepada salah satu redaktur koran Suara Merdeka Semarang pada sebuah kunjungan di tahun 2019 silam. “Saya memang sudah 17 tahun ini saya minum rutin pagi itu jamu, jamu. Berkali-kali sudah saya sampaikan membuat sendiri, temulawak 80 persen, jahenya 20 persen setiap pagi hanya pagi buat sendiri dan perut belum terisi sudah minum itu,” kata Jokowi dikutip dari setkab.go.id Kabar ini memperkokoh posisi jamu sebagai minuman herbal yang bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.  Siapa yang tidak bangga coba,  bahwa ternyata minuman yang rutin saya konsumsi ini juga dikonsumsi oleh seorang Presiden?! Langganan jamu gendongan (dok.pri) Cerita Awal Saya Rutin Minum Jamu Di daerah tempat tinggal saya ada ibu-ibu paruh baya penjual jamu gendongan. Awal saya mengenal beliau adalah ketika tetangga sebelah rumah rutin mengonsumsi jamu kunyit asem miliknya. Karena seri

China Diserang Pneumonia, Indonesia Tak Perlu Panik!

Unsplash.com/Diana Polekhina Pasca membaik dari Covid 19, publik kembali dikhawatirkan dengan berita munculnya wabah baru Pneumonia. Entah kebetulan atau bukan tapi wabah ini lagi-lagi datang dari negara tempat bermulanya Covid 19 yaitu China. Kasus pneumonia ini pertama dilaporkan pada 13 november 2023 lalu. Global times menyebut rumah sakit anak di China sudah kewalahan menerima pasien yang berjumlah rata-rata mencapai 9378 setiap harinya. WHO sendiri mengaku memantau mengenai peningkatan pneumonia yang sedang terjadi di China.  Prof Francois Balloux dari University College London menyebut adanya istilah hutang imunitas. Lockdown yang terjadi ketika covid 19 memicu fenomena keluarnya gelombang infeksi pernapasan. China sendiri diketahui melakukan lockdown lebih lama dibanding dengan negara-negara lain sehingga potensi terpaparnya akan lebih besar. Menanggapi fenomena yang tejadi di negaranya, Mi Feng selaku Komini Kesehatan Nasional menyampaikan bahwa pihaknya telah mengupayakan bebe

Bahaya Social Engineering (Soceng), Tabungan Miliaran Bisa Hilang dalam Satu Kedipan!

  Bagaimana rasanya jika tabungan miliaran, hasil jerih payah selama bertahun-tahun hilang dalam sekejap? Panik dan nyesek , bukan? Inilah yang dirasakan oleh Silvia Yap, seorang pengusaha aksesori yang tinggal di daerah Malang, Jawa Timur tahun 2023 lalu. Saldo miliknya senilai 1,4 miliar raib setelah ia menge- klik sebuah link file berdalih undangan pernikahan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp. Kata “Undangan Pernikahan” berhasil mengecoh perempuan malang berusia 56 tahun tersebut. Secara psikoligis, Silvia Yap menganggap wajar kiranya jika ia menerima pesan baru berisi undangan pernikahan dengan di sertai link layaknya undangan digital pada umumnya. Tak hanya Silvia Yap, kita pun akan cenderung tak menaruh curiga meski pun nomor yang muncul baru dan belum tersimpan. Kita akan berpikir mungkin saja itu dari seorang kawan yang lama tak bersua atau sudah lost contact . Tak disangka pikiran baik yang kita bangun justru menimbulkan malapetaka. File apk yang dibuka Sil