Skip to main content

Cemburu



Siapa yang cemburu? Bukan, bukan saya. Apa yang patut untuk saya cemburui dari seorang lelaki yang telah mengikrarkan masa depannya untuk saya. Masa depan lebih indah untuk dinantikan seperti masa kini yang lebih indah untuk dinikmati.  Kalau masa lalu? Masa lalu sedikit menyimpan cemburu yaitu cemburu akan sebuah masa indah yang beralih menjadi kenangan dan bersifat kekal. Tapi, lupakan kecemburuan masa lalu itu.  Orang sungguh tak memakai logika ketika membiarkan dirinya mencemburui masa lalu. Lalu siapa yang cemburu?

Ketika kau berdiri di depan cermin, memandangi apa yang tengah kau pakai, menikmatinya dengan berlenggok ke kanan dan ke kiri, lalu berucap, “Bagus nggak?” kepada teman yang tengah menungguimu. Lalu ia tersenyum, senyum yang tak bisa kau deteksi maknanya. Lalu kau sibuk kembali dengan pilihan baju yang lain. Dan temanmu setia menanti baju itu selesai membalut tubuhmu.  Sebenarnya kamu tengah memilih baju mana yang akan kau kenakan untuk bertemu calon mertua. Kemudian temanmu berkata,

“Kapan ya aku bakal milih-milih gitu?” Seketika kau terhenyak dan menyadari bahwa kaulah biang cemburu itu.

Lalu ketika sebuah pesan bbm masuk membuyarkan kepadatan aktivitasmu dan kau membacanya,

[Udah deket hari H, kamu ndak deg-degan Mbak?]

Lalu dengan sedikit kesal kau mengetik balasan,

[Emangnya aku mau Ijab-Qobul apa gimana, pakai acara deg-degan segala?!] Sebenarnya yang tengah terjadi adalah kau hanya akan bertemu kembali dengan kekasihmu yang sudah berpisah lama.

Lagi-lagi kau adalah biang cemburu itu. Kesendirian dekat sekali dengan cemburu, seperti kebahagiaan layak untuk dicemburui. Ada yang bilang simpanlah kepedihan diri dan sharinglah kebahagiaanmu. Yang benar, adakalanya setiap kepedihan yang kita tabur adalah sumber syukur bagi sebagian yang lain dan kebahagiaan yang kita tebar adalah sumber kecemburuan bagi sebagian yang lain. Jangan ditelan mentah. Sesungguhnya yang menelan mentah-mentah hanyalah Anaconda.

Hai, saya Ire. Bagi saya hidup adalah lifelong learning, pembelajaran yang tiada akhir. Melalui blog ini mari sama-sama belajar sembari sesekali bercerita mengenai kisah perjalanan hidup yang sudah saya lewati :)

Comments

  1. Wah ire.... Aq nunggu kabar bahagiamu say, janji ga akan cemburu... ��☺️������

    ReplyDelete
  2. Iyalah Maya nggak cemburu, dia udah bikin cemburu duluan :p

    ReplyDelete

Post a Comment