Lagi
sibuk prepare journey to Singapore, neh.
Ini akan menjadi pengalaman pertama saya terbang ke Singapore. Pertama kalinya naik pesawat, pertama kalinya
menginjakkan kaki diuar negeri, dan pertama kalinya liburan terjauh dan
ternekat yang pernah saya lakukan (berangkat berdua aja sama Mitha). Karena baru pertama kali, persiapannya sangat
blibet, dari ribet buat passpor , nyari biro murah, mantau promo tiket pesawat,
mantau nilai kurs dollar, dan tentunya googling nyari tahu model-model tempat
wisatanya, tips-tips, dan semua hal dari para blogger yang sudah pernah
berkunjung kesana. Beruntung sekarang
ada google, jadi apaapun kendala dan kesulitan saya langsung saya alamatkan ke
google. (Thank you so much google :) )
Mungkin
buat para traveler, liburan Cuma 3hari 2 malam di Singapore bukan sesuatu hal
yang besar, pasalnya lokasinya masih dekat dengan Indonesia dan administrasinya
tidak mblibet seperti halnya ke negara-negara lain, tapi bagi pemula seperti
saya yang notabene belum pernah sama sekali, terasaaaaa….. banget nervous-nya
(kaya’ mau ketemu pacar aja! Ketemu pacar aja ga’ senervous ini kali!). Bukan tegang mau ketemu Singaporenya, tapi
takut alur perjalanannya. Secara saya
awam dengan Bandara apalagi Soekarno Hatta yang terkenal sebegitu luasnya. Beruntung Mitha yang awalnya memutuskan
berangkat dari Jogja bertolak jadi berangkat dari Semarang, setidaknya saya
bisa berangkat dari Ahmad Yani bareng dia, jadi di Jakarta “aman”.
4hari
menjelang keberangkatan, berulang-ulang saya memutar otak mencoba menerka-nerka
apa yang kurang. Barang apa yang masih belum di bawa? Beruntung saya buat notes
sedari lama sekali, ternyata note tersebut bermanfaat disaat saat sekarang
dimana pikiran saya campur aduk dan tidak bisa berfikir jernih.
Oleh-oleh. Itu salah satu yang mengganjal pikiran saya,
beberapa hari saya tengah sibuk mencari tahu harga oleh-oleh dan sibuk mencatat
pesanan orang-orang. Takutnya ternyata haarganya
melebihi budget perkiraan. Kata “Oleh”
yang diulang 2 kali tersebut memang sedikit memberatkan pikiran saya, gantungan
kunci 1,2,3,….. kaos 1,2,3…bla bla bla saya tengah sibuk mencatat apa saja
pesanan orang-orang. Duh duitnya sampe’
ga’ ya? Hitung keperluan, hitung uang, hitung keperluan, hitung uang. Begitulah kegiatan saya samban hari pra
keberangkatan. Hingga kepala saya
pusing!
Ditengah-tengah kepeningan saya, saya jadi ingat, oh iya kenapa saya
malah sibuk mikirin duit dan oleh-oleh.
Hmmm … saya tersenyum tawar. Waa
ini sudah mulai menyimpang dari alur utama neh.
Tujuan saya kesana kan untuk melepas penat, refresing, meletakan beban
pekerjaan sejenak, merasakan aroma udara di Luar Indonesia. Menyantap
pemandangan lain yang belum pernah saya lihat sebelumnya, berpetualang dan
menginterpretasikannya dalam bentuk tulisan. Kenapa saya disibukkan oleh
hal-hal diluar itu ? ahh…..dasar dunia! Dasar saya! Akhirnya saya memutuskan
untuk focus, istilahnya Leo Babauta focus free (saya coba baca kembali
articlenya Leo yg bisa di download free di webnya zenhabitshttp://zenhabits.net/) dan istilahnya Tukul
kembali ke laptop, CATAT! Focus ke tujuan awal and don’t let any distraction
disturbing you! Noted!
Sampai
detik ini persiapan sudah 80%. Hari ini
Mitha bilang dia bawa banyak tas, koper, tripod, tas kamera SLR, tas buat
pergi-pergi, busyet banyak amat ya!.
Saya saja yang awalnya minjem tas jinjing temen akhirnya saya batalkan
karena besar dan berat (tasnya aja sudah berat apalagi ada isinya, belom tentu
muat masuk cabin juga) akhirnya dengan segala ketelitian saya, beberapa barang
bisa saya putuskan masuk almari kembali dan batal ikut (duh sedih kali ya
baju-baju yang saya tolak, mereka pasti ngiri karena ga’ bisa ikut ke Singapore
:P).
Ya, sebenarnya saya masih maju mundur soal 2 baju saya yang saya nilai lucu-lucu jadi bingung milihnya. Buat memantapkan diri soal barang bawaan, saya tilik kembali artikel istrinya Pak Leo, Mrs Eva yang tahun lalu sempat menulis Eva’s list: Traveling Light for Women. Garis besarnya memang banyak list yang kurang cocok dengan saya, secara adat dan budaya kita beda, apalagi saya pakai jilbab, tapi hmmm kata-kata ini sedikit memecut saya “I realized that it’s OK to wear the same things over and over again. No one cares what you are wearing. They’re too busy having a good time to even notice” yah kenapa saya jadi sibuk milih baju lucu-lucu dan ingin membawa semuanya, orang-orang ga’ akan care sama pakaian saya, mana peduli mungkin melirik saja tidak, so buat diri senyaman mungkin aja.
Ya, sebenarnya saya masih maju mundur soal 2 baju saya yang saya nilai lucu-lucu jadi bingung milihnya. Buat memantapkan diri soal barang bawaan, saya tilik kembali artikel istrinya Pak Leo, Mrs Eva yang tahun lalu sempat menulis Eva’s list: Traveling Light for Women. Garis besarnya memang banyak list yang kurang cocok dengan saya, secara adat dan budaya kita beda, apalagi saya pakai jilbab, tapi hmmm kata-kata ini sedikit memecut saya “I realized that it’s OK to wear the same things over and over again. No one cares what you are wearing. They’re too busy having a good time to even notice” yah kenapa saya jadi sibuk milih baju lucu-lucu dan ingin membawa semuanya, orang-orang ga’ akan care sama pakaian saya, mana peduli mungkin melirik saja tidak, so buat diri senyaman mungkin aja.
Mitha
bilang sih dia ngepack sesimple mungkin (kecuali peralatan kamerannya dia yg
emang komplit). Celana satu bisa dipakai
berkali-kali, beli cancut kertas aja jadi bisa langsung buang, ga’ usah bawa
makanan ntar beli disana. Tapi kalau saya lihat kantong saya, ternyata sangat
tipis jadi saya putuskan membawa barang yang mungkin bisa mengurangi budget
pengeluaran saya disana. List prepack
saya sbb :
1. 1 Jeans, 3 baju, 3
jilbab, sepasang baju tidur, celana kain cadangan (banyak juga ya?!)
2. Netbook + Charger
(memang memberatkan tapi satu2nya koneksi aman dan mudah yang bisa saya gunakan
untuk komunikasi dengan keluarga di sini)
3. Obat-obatan: obat
magh( takut telat makan), antimo (takut mabuk), tolak angin (kenapa juga saya
baya ya?!), salonpas (hehehe ini selalu menemani perjalanan saya) ma Hansaplast(
siapa tahu terluka mendadak dijalan)
4. Alat mandi :Handuk
(saya serching google ada yg bilang di hotel yg mau saya tempati tidak
menyediakan), shampoo, sabun , pasta gigi (ngirit biar tidak beli)
5. Kosmetik : Bedak, lipstic, parfum, eyeshadow, eyeliner.
6. Accecories :
Bross+peniti secukupnya untuk jilbab
7. Tisu kering dan basah
8. Kantong plastic
(jaga-jaga bila diperlukan)
9. Oh ya jangan lupa
kelengkapan administrasi (passpor, tiket boardingpass, KTP)
10. Flashdish kabel data
(untuk backupdata malamnya)
11. Snack + pop mie (saran
dari teman )
12. Buku + kaca mata
Ko’
bukan backpacker banged ya? Hmmm….emg sedikit mblibet sih, tapi bila
barang-barng itu tidak dibawa, sepertinya ada yang kurang gitu.!
So
my itinerary besok antara lain
Day1 : City tour (Merlion Park, China Town, Bugis
street, orchid,dkk)
Day2 : USS + Sentosa island
Day3
: Mustafa center sembari nunggu jemputan ke Airport
Saya
cari-cari di google blog para traveler, kebanyakan dan prosentase terbesarnya
memang mengunjungi tempat-tempat yang
tadi disebutkan. Saking banyak dan seringnya nama
tempat-tempat tersebut muncul dan diulas di setiap artikel blogger, saya jadi
hafal & paham betul mengenai tempat-tempat dalam itinerary saya. Bahkan, saking banyaknya foto-foto mengenai
China Town, Bugis street, Merlion Park yang beredar, saya bisa berimajinasi dan
serasa sudah mengelilinginya. Walhasil
saya jadi malas mengunjungi tempat-tempat familiar tersebut. Saya malah ingin mengunjungi sisi lain
Singapura yang tidak banyak diketahui orang.
Jadi bila dijadikan article bisa jadi menarik, kalau soal China Town
yang terkenal seantero negeri, sebagus-bagusya saya merangkai kata tetap saja
jauh dari kata up to date dan new,
dan kalah dengan orang-orang yang lebih dulu membahasnya.
Mungkin untuk kategori negara sudah
tidak masuk dalam agenda saya. Negaranya
kurang iconic, unique, dan kurang mempunyai cultur
yang kuat. Yah...!
begitulah kekuatan keuangan saya yang notabene cuma bisa mengunjungi negeri seberang yang paling
dekat dan murah. Itupun harus menunggu
selama 25 tahun baru bisa. Saya berharap
ini tidak menjadi journey terakhir saya, tapi justru pijakan awal untuk
lompatan yang lebih jauh lagi. Tak ada
kehidupan yang lebih indah daripada menjadi seorang travel writer (masih
ngimpi!) bekerja dan berpenghasilan dari apa yang kita sukai. Betapa indah & beruntungnya Trinity yang
bisa mengelilingi dunia, menjadi traveler dan meninggalkan pekerjaan nyamannya
(iri tingkat kronis/stadium 3,,,iriiiiiii banged!!!!).
Memang
saya akui Singapore bukan pilihan (impian) satu-satunya, keputusan tersebut
tentunya dari pertimbangan dari beberapa segi, duit, timing, keamanan dll. Tapi bila boleh dan bebas milih, saya
sebenarnya punya destinasi impian sendiri seperti;
1.
Ke Europe pastinya
(mana aja, Eropa indah semua kelihatannya)
2.
Dubai
3. India, he
4. Jepang
5. Asia Tenggara mending
keliling Indo deh
6.
Argentina (pengen
ketemu Lionel Messi)
Kalau
dipikir-pikir di Indonesia sendiri lebih eksotis, banyak tempat-tempat wisata
yang ber-level internasional. Sayang, saya hitung-hitung
ko’ mahal juga ya budgetnya? Selesai
perjalanan saya kali ini mungkin sementara waktu saya
mengincar beberapa tempat di Indo seperti:
1. Aceh (sumpah dari dulu
pengen banget,
apalagi lihat kuburan masal dan sekalian ke pulau We.
2. Toraja, pengen lihat
langsung kuburan batu.
3. Maumere , mengunjungi
teman
4. Raja Ampat pastinya
(sayang
mahal sekaleee…!!!) bagaimana ya carana bisa liburan ke Raja Ampat dengan budget murah dan akses mudah. Jadi kita-kita ini
sebagai WNI (budget paspasan seperti saya ini) bisa melihat juga, tidak melulu
orang asing yang kesana.
5. Karimunjawa, alasannya
simple diantara semua tempat yang saya sebutkan diatas tadi ini yang paling
dekat dengan tempat tinggal saya, parahnya
adalah saya
belum pernah kesana L
Wew,
malah jadi keliling Indo dan dunia, kembali ke laptop Singapore. Persiapan saya hampir maksimal, duit sudah
ditukar (saya Cuma tukar 1juta kebetulan dollar lagi mahal-mahalnya saya dapat
128$ Singapore), lainnya saya bawa rupiah (trik menghemat supaya bila ingin
belanja pikir-pikir lagi).
Tinggal
menghitung hari, berdoa semoga semua lancar, istirahat ckup dan makan yang
banyak biar fit (yang ini penting banged!). Doakan saya ya, isnyaAllah saya
bawa oleh-oleh cerita unik dan lucu :)
KISAH NYATA.
ReplyDeleteAss.Saya IBU SERI WAHYUNI.Dari Kota Surabaya Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor H.Erlangga,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari H.Erlangga.alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Pak erlangga,mau seperti saya silahkan hub H.Erlangga di nmr 085-298-609-998 H.Erlangga,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.KISAH NYATA.
Ass.Saya IBU Yuni Sara.Dari Kota Surabaya Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor H.Erlangga,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari H.Erlangga.alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Pak erlangga,mau seperti saya silahkan hub H.Erlangga di nmr 085-298-609-998 H.Erlangga,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.KISAH NYATA.
Ass.Saya IBU SERI WAHYUNI.Dari Kota Surabaya Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor H.Erlangga,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari H.Erlangga.alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Pak erlangga,mau seperti saya silahkan hub H.Erlangga di nmr 085-298-609-998 H.Erlangga,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum,INGIN KAYA DENGAN UANG GAIB KLIK DISINI