Skip to main content

Merlion Park dari Mata Saya

Entah berapa kali saya mengetik "Merlion Park" di Google.  Entah berapa kali pula saya mendownload dan membuka tutup hasilnya di folder saya.  Kali ini benar-benar syukur alhamdulillah bisa mengabadikan Merlion Park asli sejati, cetar membahana badai (minjem dari teh Syahrini, he) langsung dari kedua mata saya. 


That's real from my eyes! pakai kamera HP yang minim lagi.  Sebenarnya penasaran pas malam hari akan jadi seperti apa, tapi dapatnya jatah siang (sedikit kecewa) but It's ok.
Hm..mana hari lagi panas-panasnya lagi, kalau ng' pakai kaca mata hitam susah melek. Riuh ramai pengunjung juga ga' kalah panas. Just 15 minutes there! It's enough to take some pics only but not for enjoying the view. Saking padat riuhnya dan terbatasnya waktu jadi lupa keadaan disana bagaimana. Kapan ya bisa balik sana lagi di malam hari? #semoga

 Sibuk foto-foto malah tidak sempat membaca tulisannya. Tapi masih bisa dibaca sedikit ya. I really like that pic,thank's for Mitha !


Saya sendiri heran kenapa posenya begitu? seingat saya mau pose seolah-olah terpelanting karena pancuran airnya.  Tapi lumayan lah! (lumayan aneh maksudnya,,he).  Foto Mita lebih manis lagi sayang tidak bisa saya pajang karena belum bilang orangnya langsung.  Foto dia lagi menghadap ke patung dan menengok kebelakang sembari tersenyum manis gitu sembari tangannya seperti menyentuh pancuran air dari si patung. Pokoknya lucu banged. Untuk bisa mendapatkan foto full tanpa ada gangguan orang lewat sekitar kami harus mengantri bergantian dengan pengunjung-pengunjung lain yang juga ingin melakukan hal yang sama.  Mitha sempat bete karena 2 kali saya foto dia, selalu saja ada tas orang masuk or kepala orang (he sorry tha, habis orangnya pada lewat melulu).  Orang sana pun berpose aneh-aneh ada yang mangap dari samping yang tentunya ingin mengambil momen sedang minum airnya, ada yang menadah air dan banyak lagi.


Kelihatan sepiii gitu ya. Padahal depannya ramai orang. Begitu kosong langsung lari buat foto (niat banget!). Disana mah udah narsis narsis aja, orang-orang ga' akan memandang aneh. Lagian ga' kenal juga.  
Untuk foto yang pertama tadi memang pakai kamera HP saya tapi foto-foto selanjutnya ini tentunya pakai kamera SLR punya mitha.
Begitulah Merlion Park dari arah mata saya.  Ya itu tadi, pengen mengulang kesana di malam hari #semoga.

Comments

Popular posts from this blog

Jamu Sebagai Warisan Budaya dan Sahabat Perlindungan Keluarga

Jamu gendongan (dok.pri) Siapa sangka presiden sekelas Joko Widodo ternyata secara konsisten minum jamu!   Hal ini beliau ungkapkan kepada salah satu redaktur koran Suara Merdeka Semarang pada sebuah kunjungan di tahun 2019 silam. “Saya memang sudah 17 tahun ini saya minum rutin pagi itu jamu, jamu. Berkali-kali sudah saya sampaikan membuat sendiri, temulawak 80 persen, jahenya 20 persen setiap pagi hanya pagi buat sendiri dan perut belum terisi sudah minum itu,” kata Jokowi dikutip dari setkab.go.id Kabar ini memperkokoh posisi jamu sebagai minuman herbal yang bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.  Siapa yang tidak bangga coba,  bahwa ternyata minuman yang rutin saya konsumsi ini juga dikonsumsi oleh seorang Presiden?! Langganan jamu gendongan (dok.pri) Cerita Awal Saya Rutin Minum Jamu Di daerah tempat tinggal saya ada ibu-ibu paruh baya penjual jamu gendongan. Awal saya mengenal beliau adalah ketika tetangga sebelah rumah rutin mengonsumsi jamu kunyit asem miliknya. Karena seri

China Diserang Pneumonia, Indonesia Tak Perlu Panik!

Unsplash.com/Diana Polekhina Pasca membaik dari Covid 19, publik kembali dikhawatirkan dengan berita munculnya wabah baru Pneumonia. Entah kebetulan atau bukan tapi wabah ini lagi-lagi datang dari negara tempat bermulanya Covid 19 yaitu China. Kasus pneumonia ini pertama dilaporkan pada 13 november 2023 lalu. Global times menyebut rumah sakit anak di China sudah kewalahan menerima pasien yang berjumlah rata-rata mencapai 9378 setiap harinya. WHO sendiri mengaku memantau mengenai peningkatan pneumonia yang sedang terjadi di China.  Prof Francois Balloux dari University College London menyebut adanya istilah hutang imunitas. Lockdown yang terjadi ketika covid 19 memicu fenomena keluarnya gelombang infeksi pernapasan. China sendiri diketahui melakukan lockdown lebih lama dibanding dengan negara-negara lain sehingga potensi terpaparnya akan lebih besar. Menanggapi fenomena yang tejadi di negaranya, Mi Feng selaku Komini Kesehatan Nasional menyampaikan bahwa pihaknya telah mengupayakan bebe

Bahaya Social Engineering (Soceng), Tabungan Miliaran Bisa Hilang dalam Satu Kedipan!

  Bagaimana rasanya jika tabungan miliaran, hasil jerih payah selama bertahun-tahun hilang dalam sekejap? Panik dan nyesek , bukan? Inilah yang dirasakan oleh Silvia Yap, seorang pengusaha aksesori yang tinggal di daerah Malang, Jawa Timur tahun 2023 lalu. Saldo miliknya senilai 1,4 miliar raib setelah ia menge- klik sebuah link file berdalih undangan pernikahan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp. Kata “Undangan Pernikahan” berhasil mengecoh perempuan malang berusia 56 tahun tersebut. Secara psikoligis, Silvia Yap menganggap wajar kiranya jika ia menerima pesan baru berisi undangan pernikahan dengan di sertai link layaknya undangan digital pada umumnya. Tak hanya Silvia Yap, kita pun akan cenderung tak menaruh curiga meski pun nomor yang muncul baru dan belum tersimpan. Kita akan berpikir mungkin saja itu dari seorang kawan yang lama tak bersua atau sudah lost contact . Tak disangka pikiran baik yang kita bangun justru menimbulkan malapetaka. File apk yang dibuka Sil