Akhir Juli 2024, sebuah paket JNE datang ke kota Bumi Melayu, Jambi. Isinya kemeja putih yang dibuat dari kreasi kain perca sisa dari produksi garment. Paket tersebut berasal dari sebuah kampung di daerah Bogor Timur, Jawa Barat. Sebuah kampung yang dikenal karena telah berhasil menyulap barang tak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai jual. Namanya “Kampung Perca Sindangsari”. Cerita tentang Kampung Perca cukup membuat saya tertarik untuk melipat jarak dari kota Depok menuju ke Bogor dengan menggunakan commuterline . Setiba di stasiun Bogor saya lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek online . Setelah menempuh jarak kurang lebih 9,3 km, ojek online yang saya naiki berhenti tepat di depan gang Raden Alibasyah. Di sana saya sudah disambut plang setinggi 3 meter bertuliskan “PERCA” yang tersusun secara vertikal lalu ada juga hiasan dinding memanjang bertuliskan “Kampung Perca Sindangsari” lengkap dengan kotak warna-warni sebagai simbol potongan perca. Belum jauh dar